Search
Close this search box.

Ciri-Ciri Fotografi Human Interest

fotografi humant interest

Memotret merupakan kegiantan yang menyenangkan untuk banyak orang. Tidak jarang mereka mau berpanas-panas terjun langsung ke lapangan demi mendapatkan komposisi foto sesuai keinginan. Pada dasarnya, foto punya subjek dan objek sebagai komponen utama. Apabila Anda tertarik menjadikan manusia jadi subjek utama, biasanya itu didefinisikan sebagai aliran fotografi human interest. Nah, bisa kamu pelajari lebih lanjut. Oke, berikut ini kami punya pembahasan singkat terkait dengan aliran fotografi yang satu ini. Simak sampai akhir ya!

Dalam aliran ini, fotografer dapat menggunakan rasa dan keresahan pribadi yang kemudian divisualkan secara menarik. Komponen utama dari aliran fotografi human interest ini adalah manusia yang kemudian dikomposisikan dengan latar tempat agar tercipta sebuah sentuhan tersendiri atau bisa dibilang foto tersebut puni ceritanya sendiri. Para fotografer dengan spesialisasi genre fotografi ini menampilkan manusia dari berbagai macam profesi, jenis kelamin, busana, serta masih banyak elemen lainnya. Kemudian semua elemen ini dikombinasikan dan dipertegas dengan momen yang pas hingga dapat tercipta sebuah karya foto yang istimewa.

3 Ciri-Ciri Fotografi Human Interest

Pada hakikatnya tidak ada patokan yang benar-benar pakem soal aliran ini. Intinya, cerita yang ingin disampaikan dari setiap momen harus bisa tersampaikan. Walaupun tidak memiliki aturan mengikat, akan lebih baik apabila kita ketahui ciri-ciri secara umum yang berkaitan dengan fotografi ini. Yuk simak berikut.

1. Manusia sebagai subjek utama

Ciri-ciri yang pertama adalah manusia sebagai subjek utama. Ciri ini yang paling membedakan dengan aliran foto lainnya. Fotografer harus mampu menghasilkan foto yang bisa bercerita. Oleh karena itu, selain manusianya itu sendiri, perlu didukung dengan situasi dan segala unsur yang ada di lingkungan frame potret.

2. Natural

Natural menjadi ciri selanjutnya. Maksud natural di sini ialah menampilkan manusia di dalam kehidupan sehari-hari dengan situasi momen yang natural alias tidak dis seting sebelumnya. Ini bermaksud agar reaksi dan ekspresi subjek tidak terkesan dibuat-buat dan kaku. Sebab itu, kita perlu menjaga suasana dan memastikan subjek tidak bereaksi atas keberadaan kita atau bahkan tidak menyadari adanya kamera yang sedang membidik kepadanya.

3. Menimbulkan rasa simpati dan empati

Ini berkaitan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam suatu foto. Ekspresi, gestur, serta reaksi yang tertangkap kamera, harus dapat menimbulkan rasa dan empati dari penikmat foto. Emosi yang terlihat dari manusia dalam frame foto merupakan satu poin penting dari fotografi human interest. Apakah kalian pernah merasakan emosi seperti itu ketika melihat karya foto bergenre ini?